-->
Menu
/ /
 Lomba Bertutur untuk Siswa Sekolah Dasar(SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tingkat Nasional



www.ernawatililys.com - Pelaksanaan Lomba Bertutur bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tingkat Nasional sejak tahun 2020 harus diadaptasi menjadi format virtual karena pandemi COVID-19 yang melanda. Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 dan Nomor 12 Tahun 2020 yang menetapkan status kedaruratan kesehatan dan bencana nasional terkait penyebaran virus.


Sedangkan pada tahun 2024, lomba bertutur kembali diselenggarakan secara luring di Jakarta. Pelaksanaan lomba ini diintegrasikan sebagai bagian dari proses belajar siswa-siswi, dengan tujuan meningkatkan budaya baca dan literasi sejak dini. Lomba bertutur tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi dan motivasi di tingkat nasional melalui jalur sekolah tingkat dasar.



Pesan melalui “Tradisi lisan”yang merupakan salah satu asset asli Indonesia seperti legenda, mitos, fable, dongeng, epos dan sejarah sebagian sudah diabadikan dalam bentuk tulisan.Tulisan ini sebagian besar sudah menjadi koleksi perpustakaan, contoh : Cerita si Leungli, Sangkuriang, sakadang kuya jeung sakadang monyet ngala cau, dan sebagainya. Cerita-cerita semacam ini bila diangkat kembali dapat membangkitkan cinta anak terhadap budaya daerah (budaya lokal). Melalui cerita rakyat nusantara yang dikemas dan dipentaskan secara baik dan indah akan menumbuhkan rasa kekaguman kepada khasanah kekayaan budaya bangsa, yang pada gilirannya akan menumbuhkan rasa menghormati, rasa bersatu padu dalam ikatan kebangsaan yaitu bangsa Indonesia.


Dalam rangka mengembangkan kegemaran membaca di Tingkat Sekolah Dasar (SD) /Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan melestarikan aneka budaya daerah (lokal) serta serta membangun rasa menghargai dan menghormati  perbedaan suku, budaya, seni dan tutur bahasa dalam kerangka memperkokoh persatuan bangsa,  Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2024 akan kembali  melaksanakan lomba bertutur bagi Siswa-Siwi Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik negeri maupun swasta Tingkat Jawa Barat. Dispusipda mengusung tema” "MENINGKATKAN BUDAYA BACA ANAK DENGAN BERCERITA.





Tujuan lomba bertutur bagi siswa-siswi SD/MI

1.Menumbuhkembangkan kegemaran membaca anak-anak serta kecintaan terhadap karya budaya bangsa melalui berbagai bacaan atau buku yang mengandung nilai dan/atau perjuangan, kepahlawanan dan  pembangunan karakter bangsa;

2.Mengangkat dan mempopulerkan buku-buku cerita budaya daerah (lokal) yang isinya mengandung nilai – nilai kepahlawanan, perjuangan  dan misi membangun  karakter bangsa (baik buku bernuansa cerita kepahlawanan maupun legenda); 

3.Menumbuhkembangkan kecintaan anak-anak terhadap karya budaya bangsa;

4.Mencari bibit-bibit generasi muda dari semua daerah di Jawa Barat, yang dapat menjadi panutan dalam menjalankan kebiasaan gemar membaca.


Materi Lomba Bertutur Bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tingkat Kabupaten/Kota:

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam materi lomba disamping memenuhi ketentuan yang dijelaskan tentang persyaratan lomba, juga mengikuti petunjuk sbb:

a.Materi lomba ditetapkan oleh Panitia Kabupaten/Kota yang bersumber dari buku cerita rakyat/legenda yang berasal dari daerah/budaya lokal yang sudah dipublikasikan ataupun belum pernah dipublikasikan dengan melampirkan Surat Keterangan/Berita Acara dari Kepala DISPUSIPDA Kab/Kota (dalam wilayah Kabupaten/Kota masing-masing) yang menjelaskan keaslian dan kebenaran asal usul cerita tersebut berdasarkan masukan dari para tetua daerah tersebut. Buku diperoleh dari perpustakaan sekolah dan/atau Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota masing-masing;

b.Materi lomba adalah cerita rakyat (bermuatan lokal  yang mengandung nilai perjuangan, kepahlawanan atau legenda (tidak boleh berupa cerita tokoh binatang/fabel) dan  membangun pendidikan karakter bangsa seperti: sikap nasionalisme, sikap jujur, sikap religius, sikap peduli lingkungan, sikap tanggung jawab, sikap disiplin, sikap kerja keras, sikap kreatif, sikap mandiri, sikap demokratis, sikap cinta damai, sikap bersahabat, sikap toleransi dan sikap senang belajar;

c.Buku atau materi cerita yang wajib disiapkan, dipahami serta diceritakan secara baik, lancar, menarik, dan jelas untuk setiap peserta lomba sebanyak 1 (satu) judul buku.

d.Buku untuk diceritakan adalah 1 (satu) judul buku dengan ketentuan sebagai berikut :

1)Buku cerita tersebut disampaikan atau ditunjukkan ke panitia dalam bentuk foto copy berwarna secara keseluruhan sebagai tanda bukti;

2)Buku/materi yang terpilih untuk diceritakan kembali di Tingkat Provinsi  agar dibuatkan sinopsis atau ringkasannya sebanyak 1-2 halaman (Times New Roman 11 dengan spasi1,5);

3)Bila penyampaian cerita dibutuhkan alat peraga (assecories) peserta mempersiapakan  alat peraga secara mandiri;

4)Alat peraga yang dibawa hanya terbatas pada alat dukung cerita, dan bukan sebagai dekorasi panggung;

5)Bagi daerah yang tidak memiliki cerita daerah, dapat memakai cerita/legenda di daerah masing-masing sesuai dengan ketentuan dalam butir 1 di atas;

6)Penyampaian isi buku cerita yang dipilih telah disesuaikan dan   diminimalisir dari aspek:

a)Kekerasan;

b)Pembunuhan;

c)Perebutan kekuasaan;

d)percintaan, romantisme, dan/atau perselingkuhan.

Tanpa mengurangi esensi dari isi cerita pada buku yang dimaksud.

7)Judul dan isi cerita yang dibawakaan dalam lomba bertutur hendaknya  merupakan cerita yang belum banyak diketahui masyarakat, bukan cerita rakyat secara umum yang sudah popular dikenal masyarakat. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari penggalian, pengenalan dan pengayaan materi dalam pengembangan cerita di masyarakat.


Materi Lomba Bertutur Bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tingkat Provinsi:

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam materi lomba, sebagai berikut:

a.Materi lomba ditetapkan oleh panitia Provinsi dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional yang bersumber dari buku cerita rakyat yang berasal dari daerah/budaya lokal, baik yang sudah dipublikasikan ataupun yang belum pernah dipublikasikan dengan melampirkan Surat Keterangan/Berita Acara dari pejabat setempat  (dalam wilayah Kab/Kota masing-masing), yang menjelaskan kebenaran asal-usul cerita berdasarkan masukan dari para tetua adat daerah tersebut. Buku tersebut diperoleh dari perpustakaan sekolah masing-masing atau Perpustakaan Umum Provinsi Masing-masing;

b.Materi lomba adalah cerita rakyat (bermuatan lokal)  yang mengandung nilai perjuangan, kepahlawanan atau legenda (tidak boleh berupa cerita tokoh binatang/fable) yang  membangun pendidikan karakter bangsa seperti: sikap nasionalisme, sikap jujur, sikap religius, sikap peduli lingkungan, sikap tanggung jawab, sikap disiplin, sikap kerja keras, sikap kreatif, sikap mandiri, sikap demokratis, sikap cinta damai, sikap persahabatan, sikap toleransi, dan sikap senang belajar,

c.Buku atau materi cerita yang wajib disiapkan, dipahami serta diceritakan secara baik, lancar, menarik, dan jelas untuk setiap peserta lomba sebanyak 1(satu) judul buku.

d.Buku untuk diceritakan adalah 1 (satu) judul buku dengan ketentuan sebagai berikut:

1)Buku cerita tersebut disampaikan atau ditunjukkan ke panitia dalam bentuk foto copy berwarna secara keseluruhan-sebagai tanda bukti;

2)Buku/materi yang terpilih untuk diceritakan di Tingkat Kabupaten/Kota agar dibuatkan synopsis atau ringkasannya sebanyak 1-2 halaman (font Arial atau Times New Roman 11 dengan spasi 1.5);

3)Bila penyampaian cerita dibutuhkan alat peraga (assecories) peserta mempersiapkan alat peraga secara mandiri;

4)Bagi daerah yang  tidak memiliki cerita daerah, dapat memakai    cerita/legenda di daerah masing-masing berdasarkan masukan dari para  tetua adat daerah tersebut; 

5)Judul dan isi cerita yang dibawakan dalam lomba  Bertutur hendaknya judul yang baru, bukan judul umum yang sudah populer dikenal masyarakat. Hal ini dimaksudkan  sebagai bagian dari penggalian, pengenalan dan pengayaan materi.

6)Penyampaian isi buku  cerita yang dipilih telah disesuaikan dan diminimalisir dari aspek:

a)Kekerasan;

b)Pembunuhan;

c)Perebutan kekuasan;

d)Percintaan, romantisme, dan/atau perselingkuhan.

tanpa mengurangi esensi dari isi cerita pada buku yang  bersangkutan



Materi Lomba Bertutur Bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tingkat Nasional :

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam materi lomba, sebagai berikut:

a.Materi lomba adalah  cerita rakyat (bermuatan lokal) yang mengandung nilai perjuangan, kepahlawanan atau legenda (tidak boleh berupa cerita tokoh binatang/fable) yang membangun pendidikan karakter bangsa seperti: sikap nasionalisme, sikap jujur, sikap religius, sikap peduli lingkungan, sikap tanggung jawab, sikap disiplin, sikap kerja keras, sikap kreatif, sikap mandiri, sikap demokratis, sikap cinta damai, sikap bersahabat, sikap toleransi, dan sikap senang belajar.

b.Pada buku tersebut materi cerita wajib disiapkan, dipahami serta diceritakan secara baik, lancar, menarik, dan jelas untuk setiap peserta lomba sebanyak 1 (satu) judul cerita;

c.Judul dan isi cerita yang dibawakan dalam lomba ke tingkat nasional hendaknya judul yang baru, bukan judul umum yang sudah popular dikenal masyarakat. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari penggalian, pengenalan dan pengayaan materi lomba.

d.Penyampaian isi buku cerita yang dipilih telah diedit dan diminimalisir dari aspek:

1)Kekerasan;

2)Pembunuhan;

3)Perebutan Kekuasaan; dan

4)Percintaan, Romantisme berlebih, dan/atau Perselingkuhan.

Proses minimalisir tersebut tidak mengurangi esensi dari isi cerita. 



Pendaftaran

Seluruh berkas diunggah pada aplikasi Lomba Bertutur Bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tingkat Nasional yang dapat diakses melalui  https://lombabertutur.perpusnas.go.id. Materi lomba berupa synopsis cerita selain diunggah juga harus dicetak dan diserahkan kepada panitia pusat saat registrasi peserta secara langsung.


Penilaian


Dalam pelaksanaan Lomba Bertutur Bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar (SD)/Madsrasah Ibtidaiyah (MI)  Tingkat Provinsi Jawa Barat ada beberapa komponen dan bobot penilaian yang akan dijadikan dasar penilaian oleh Dewan Juri untuk menentukan pememenang Tingkat Provinsi adalah sebagai berikut :

A.Komponen-Komponen Penilaian

Komponen-komponen penilaian Lomba Bertutur Bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tingkat Provinsi sebagai berikut:

1.Penampilan Peserta dalam Bertutur

Lebih ditekankan kepada penampilan peserta, apakah ia tampil dengan santai/wajar, penuh percaya diri, meyakinkan dan mantap atau sebaliknya.

2.Cara Bertutur / Teknik Bertutur

Para peserta hendaknya memulai atau penampilannya memperhatikan hal-hal sebagai berikut : volume suara, dialog, narasi, dan penguasaan panggung;

3.Penguasaan Materi

Peserta harus menguasai isi cerita dan menghayati cerita yang dibawakan, disamping itu peserta harus melakukan improvisasi maupun menyesuaikan fantasi dan imajinasi dalam berintegrasi dengan materi cerita yang dibawakan.

Keterangan:

a.Alat peraga maupun properti yang digunakan dalam Bertutur  tidak dinilai secara terpisah, namun penilaiannya dimasukkan pada penilaian “penguasaan materi” bertutur;

b.Ilustrasi seperti nada, menyanyi, ketawa dll sebagai pendukung saat tampil perlu diatur sebaik mungkin oleh peserta secara mandiri agar tidak mengurangi  makna dan nilai lomba cerita.

4.Kemampuan (Skill) Bertutur

Peserta harus bisa mendayagunakan seluruh kemampuan (potensi) dengan memadukan ketiga unsur penilaian di atas secara kreatif, efektif dan inovatif. Ditambah dengan kemampuan menjawab pertanyaan Dewan Juri yang bersumber dari judul buku yang pernah dibaca dan dicantumkan di biodata peserta.



Lomba bertutur ini sangat penting bagi siswa selain dapat meningkatkan budaya membaca dan bercerita juga mendapatkan apresiasi serta jejak prestasi yang mengharumkan nama sekolah, kota dan bahkan tingkat provinsi dan bisa melaju ke tingkat nasional. Diharapkan setiap sekolah dalam mengadakan pelatihan menulis dan memasukkan kegiatan ini sebagai ektrakurikuler menulis di setiap sekolah. Sehingga, bakat-bakat anak-anak dapat terasah. Jika sudah ada lomba tak perlu pusing mencari kandidat setiap sekolah telah melatih para siswa-siswinya. 


Salam Literasi 


/ /
Ernawati Lilys dan Jejak Literasi




www.ernawatililys.com - Menulis menjadi salah satu hobi yang ditekuni saya dan sekaligus menjadi sebuah profesi. Bagi saya menulis adalah cara bergerak dalam hidup dan berbagi tinta kebaikan, yang muara tulisan bisa menjadi resapan literasi yang menyuburkan negeri ini. Menulis buku di tengah-tengah kesibukan menjadi seorang istri dan ibu bagi ke empat anak-anaknya. 


Tak pernah berhenti belajar, menjadikan perjalanan menulis yang saya lalui tak pernah monoton. Belajar berbagai macam genre, baik itu buku-buku nonfiksi, buku-buku fiksi seperti kumpulan puisi, cerpen, novel, serta buku-buku anak. Komik, ilustrated book, picture book. 


Saya meyakini, setiap tulisan akan menemukan takdirnya sendiri. Yang terpenting niat menulis kita adalah untuk menjejakkan karya kebaikan. Tidak lebih dari itu. Menulis juga sebagai aktualisasi diri dan juga cara berdamai dengan diri sendiri. Bahwa, menemukan kebahagiaan sesederhana kita mencintai menulis dan membaca dalam satu waktu. 


Selain menulis dan berbagi tips menulis di blog juga aktif mengajar kelas-kelas menulis. Tentu saja, kepedulian terhadap para perempuan tetap menjadi prioritasnya. Mengajak para wanita untuk bisa berkarya di mana saja, maka dibentuklah Moms Institute.com, selain itu juga komunitas perempuan menulis dan juga keluarga penulis. Mengajak para member untuk senantiasa aktif mengisi waktu dengan berkarya. 


Jejak Karya bisa dibaca di Portfolio Erna


Diberdayakan oleh Blogger.