-->
Menu
/ /
 Terus Menulis dan Berkarya untuk Literasi Indonesia



Rembulan pamit di tengah tahun. Menyisakan sepi dalam perjalanan malam. Menarik napas lalu menghempaskan panjang, pada roda yang semakin berat diajak berputar. Pada jani-janji masa depan yang tiba-tiba menghilang. Berganti fajar yang menyajikan kehangatan pada hati setengah beku. Rukuk dan bersujud pada takdir-Nya yang pasti. Karena hidup itu bergerak, pantang menepi sekalipun pedal tak terkendali, pantang menyerah sekalipun arah tak lagi seirama. Tetap mencari muara pada anak-anak sungai kreativitas hingga menemukan telaga kesejukan hatimu dalam air kehidupan yang damai. Bergerak, bermanfaat dan terus berkreasi tanpa henti. 


***


Aku Menulis Maka Aku Ada, begitulah judul buku Kang Maman. Lelaki yang selama ini saya kagumi melalui notulen-notulen saktinya.  Jika Kang Maman yang blasteran darah Makasar - sunda, maka saya juga blasteran Minang - Sunda. Jika Kang Maman dan saya sama-sama lahir ditanggal 10, kita yang sama dan ada juga yang tak sama. Berbicara literasi, saya mengingat sosok bapak saya yang ternyata suka menulis pada buku harian. Dari beliaulah saya melihat sebuah proses menuliskan sebuah kisah kehidupan. Hingga akhirnya saya menjadi seorang penulis. 

Perjalanan menjadi penulis dan langganan dapat ekspedisi JNE. 




Setelah lulus sekolah, saya merantau untuk kerja dan kuliah. Serta mencari komunitas kepenulisan untuk belajar menulis. Belum selesai kuliah dan kerja diposisi yang sedang nyaman saya menikah, saya mempunya 3 peran, sebagai pegawai, mahasiswi dan istri. Dunia seperti jungkir balik, penyesuaian yang tidak mudah. Banyak babak baru kehidupan dimulai dari sini. Perlahan saya menyiapkan surat resign kerja dari tempat di mana saya bisa membiayai kuliah saya hingga mendapatkan dana pensiun dini. Satu persatu perkuliahan mulai diselesaikan, serta perjalanan rumah tangga membawa saya menjadi seorang ibu dengan gelar mulia sepanjang masa di tengah saya ujian akhir semester dan persiapan sidang tugas akhir. Babak belur jadi mahasiswa tak membuat saya mengabaikan peran menjadi seorang ibu. Di temani ibu saya selama proses menyelesaikan perkuliahan dan dukungan suami akhirnya semua terselesaikan dengan baik sesuai amanat ibu saya, nikah dan kuliah selesai. 


Setelah lulus kuliah, saya resmi mendapatkan gelar sarjana ibu rumah tangga. Ijazah tak pernah saya pakai. Cibiran dan cemoohan dari orang sekitar menjadi makanan sehari-hari. Sebenarnya tidak saya hiraukan, karena jalan ini memang sudah dipilih ibu saya. Ingin anaknya ada yang menjaga di tanah rantau. Walau kemudian ibu saya memboyong saya pulang kembali, karena masih harus banyak belajar menjadi seorang ibu muda.  Di saat yang sama, saya belajar menjadi seorang ibu, yang sehari-hari saya membaca kanji sekarang saya baca buku MPASI. Kemudian, saya belajar tumbuh kembang anak. Kado-kado jadi teman kerja saat resign baru saya buka, banyak sekali buku-buku parenting yang saya dapatkan. Saya membaca satu persatu buku tersebut. Untuk berdamai dengan diri sendiri, maka saya mulai mengeblog kembali. Dahulu waktu di sekolah SMA saya sudah membuat blog, ketika kuliah saya menulis di multiplay, friendster dan di platform kemudiandotcom untuk genre tulisan cerpen. 


Jika waktu kuliah saya menulis buku Kuliah vs Kuli-ah diterbitkan BIP Gramedia berupa pengalaman saya yang bekerja sambil kuliah. Selanjutnya buku Kalo Cinta Bilang Aja! juga diterbitkan di penerbit BIP lini Gramedia. Maka, setelah menjadi ibu saya lebih banyak menulis tentang catatan tumbuh kembang anak saya di blog www.ernawatililys.com dan menulis buku-buku anak. Sejak menjadi ibu, saya banyak belajar tentang buku-buku anak. Buku pengayaan berjudul Cerita Seru dan Fakta Unik Tentang Burung  menjadi buku solo pertamanya kategori buku anak. Buku lainnya diterbitkan dalam bahasa Inggris,  bahasa Betawi, bahasa Sunda, bahasa Jawa. Bukunya yang berjudul Kue Rangi menjadi buku anak dwibahasa Indonesia-Betawi yang diterbitkan Balai Bahasa Jawa Barat, juga “Ulama Pejuang di Tanah Patriot” masuk dalam buku kumpulan Cerita Rakyat Jawa barat. Buku Baju-Baju Muslima dialihbahasakan menjadi bahasa Jawa dan bahasa Inggris. 



Setelah saya punya anak dua, geliat saya pada buku semakin jadi. Tahun 2015 saya selama satu tahun tersebut membaca buku hampir seratus judul buku dan saya resensikan ke berbagai media dari majalah, koran, website dan juga blog pribadi saya. Beberapa penerbit pun memberikan saya hadiah berupa uang dan barang. Salah satu kurir langganan saya adalah JNE karena rumah ibu saya yang begitu sulit untuk ditemukan, semacam hidden home. Tim pengantar JNE ini salah satu kehebatannya adalah bisa menemukan rumah ibu saya, hehehe. Selain meresensi buku, tentu saja saya juga menulis buku dan menjualnya sendiri. Ekspedisi langganan saya JNE, berada di pinggir jalan, dari rumah ibu saya hanya tinggal jalan kaki. Saya mengantarkan paket-paket saya pada pagi hari bersama anak-anak saya. Selanjutnya karena sudah langganan kadang saya sudah bertukar nomor handphone untuk menanyakan pengiriman jika di pelosok atau luar pulau Jawa bahkan luar negeri. Pelayanan staff JNE sangat baik, selain menawarkan mengambil paket-paket buku saya, juga pernah membantu saya ketika saya mau membuat website penjualan online. Dahulu, saya membuat website seperti e-commerce, dengan hosting sendiri dan data pelanggan saya yang pegang bagi mereka yang berbelanja di toko familydotcom. Baru selesai design websitenya, saya baru tahu untuk penghitungan ongkir  perlu data dari pihak ekspedisi. Saya bingung sekali, karena tidak berani minta file kepada ekspedisi. Kemudian, suami mencari beberapa ekspedisi dan tidak diberikan. Saya pun panik, karena sudah keluar banyak uang untuk beli domain dan hosting, kalau gagal rasanya sedih sekali. Akhirnya, ada pesan buku lagi di WhatsApp saya. Saya pun membungkusnya dan berjalan kaki dengan pikiran yang masih bercabang-cabang entah kemana. Dalam menunggu antrian diinput admin JNE, saya pun menceritakan bahwa saya sedang membuat toko online, tetapi untuk mengecekkan ongkir otomatis harus masukkan data ekspedisi yang bekerja sama. Setelah bercerita seperti itu, saya belum berani meminta data tersebut ke pihak agen JNE, saya takut ditolak dan mungkin ini rahasia perusahaan, kalau menurut saya. Namun, tanpa diminta saya diberikan flashdisk dan data untuk di marketplace saya. Wah … mimpi apa, dapat yang baik begini. Akhirnya, jadilah toko online pertama saya, walau beberapa tahun kemudian tutup karena saya pindah rumah ke rumah sendiri (tidak lagi tinggal di rumah ibu saya) dan di kota yang berbeda. Untuk setting lokasi barang pengiriman tidak bisa diubah, jadi terpaksa tutup. 





Meskipun begitu, saya melanjutkan membuat toko online kembali di   marketplace lainnya, dan ekspedisi yang saya input tetap JNE. Di kota baru ini, saya kembali berlangganan dengan beberapa JNE cabang dan agen terdekat rumah. Mendapatkan fasilitas antar jemput paket, bertanya pengiriman ke dalam dan luar negeri pun di bantu. Akhirnya, saya pernah mengirim buku ke Singapura, Hongkong, Jepang dibantu agen JNE. Terbaik sekali layanannya. 




Suami pernah menitipkan barang-barang jualannya, berupa alat counterproduksi kebetulan saya di Jawa-Bekasi dan pengiriman ke Sumatera- Lampung. Sebenarnya, ke luar negeri saja bisa, apalagi hanya di seputaran Indonesia, tetapi bukan masalah area pengiriman. Masalah selanjutnya ukuran barang pengiriman yang hampir selebar pintu. Saya WhatsApp ke agen JNE Papan Mas, mereka mau membantu. Mulai dari ambil barangnya di rumah saya, dan asyiknya pembayaran bisa transfer, karena pada saat itu saya sedang jadi juri FLS2N di kota Jakarta. Saya pun menginfokan di WhatsApp dan setelah masa penjurian saya akan segera transfer. Alhamdulillah, barang tersebut pun sampai di Lampung dalam keadaan selamat dan menyala. Saya khawatir pecah karena dilempar atau dibanting-banting karena barang tersebut seperti televisi yang besar. 


Sejak tahun 2014 hingga sekarang, saya bekerja sama dengan JNE. Selama sepuluh tahun ini, sudah tak terhitung paket yang saya kirim melalui ekspedisi JNE. Paling banyak adalah paket-paket buku saya. 



JNE menjadi salah ekspedisi pilihan saya karena sangat profesional dan terpercaya. Adapun produk dan layanan JNE  sebagai berikut:


1. JNE Express

Menyediakan layanan pengiriman paket dan dokumen dalam negeri melalui lebih dari 8.000 titik layanan eksklusif di seluruh Indonesia, dari penjemputan hingga pengantaran tujuan.

Seperti : JNE Reguler, JNE Yes, JNE Oke, dan JNE Super Speed. 


2. JNE Logistics

Menawarkan solusi transportasi dan gudang terintegrasi dengan kemampuan layanan yang menyeluruh.

Seperti : Werehouse Fulfillment Service dan Distribution Service. 


3. JNE Freight

Melayani kiriman door to door untuk memenuhi kebutuhan kiriman ekspor internasional Anda, mencakup lebih 220 negara.





4. Roket Indonesia

Layanan pengiriman instan dalam kota.



Alasan kenapa saya memilih JNE yang pertama adalah pelayanan ramah dan sangat membantu saya seorang ibu rumah tangga yang ingin berkarya, baik itu pengiriman barang kecil hingga besar, pengiriman dalam negeri sampai luar negeri, aman dan terpercaya. 




Dari semua layanan JNE ini yang alhamdulillah membantu sekali dalam saya mendistribusikan buku-buku dan juga produk lainnya. Sejauh ini, semua paket telah diterima di berbagai wilayah Indonesia hingga mancanegara. Terima kasih JNE sudah menemani saya  berkarya. Alhamdulillah berikut ini deretan buku saya yang sudah sampai di Jeddah, Turki, China dan lainnya. Pembaca senang, penulis pun menjadi semangat terus untuk berkarya. Memberi warna literasi untuk Indonesia.  Buku-buku yang di baca dapat menjadi gerakan mendukung Gerakan Indoesia Membaca. Alhamdulillah saat ini kurang lebih ada seratus judul buku yang saya tulis, terutama untuk buku-buku anak. 

Buku sampai Jeddah

Semoga lelahnya menjalani profesi ibu rumah tangga tak membuat diri ini berbeda. Menulis menjadi jalan dakwah berbagi kebaikan, dan JNE menjadi pilihan mengantarkan paket-paket buku saya. Buku sampai di tangan pembaca maka tersampaikan ilmu dan juga mengantarkan paket kebaikan. Apapun produknya, ingat selalu JNE pilihan ekspedisinya. Terus berkarya dan berdaya untuk dunia literasi Indonesia. 


#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya  


Diberdayakan oleh Blogger.