www.ernawatililys.com - Di rumah mati gaya? #NgeBlogDariRumah yuk bikin produktif. Sebelum pandemi kesibukan sehari-hari sebagai blogger yang suka liputan ke lapangan, suka juga freelancemengajar untuk mengisi kelas-kelas menulis di kampus atau sekolah. Kemudian, semua berubah, seperti yang kita rasakan bersama pandemi covid-19 membuat semua aktivitas mengharuskan bergerak dari rumah.
Banyak hal yang membuat harus bisa berdamai dengan keadaan, berdamai untuk tetap bahagia sekalipun hanya di rumah, bahkan ada juga yang harus memutar otak bagaimana bisa menghasilkan uang dari rumah. Aku memilih untuk #NgeBlogDariRumah, sejak 2004 aku sudah jatuh cinta dengan dunia bloging. Bikin tulisan diberbagai platform, hingga satu persatu platformnya pun tutup. Hingga sekarang sudah ratusan artikel yang ku tuliskan. Baik tentang keseharianku sebagai ibu empat anak, sebagai blogger, sebagai penulis, sebagai asesor, ilustrator, hingga pandemi membuatku belajar menjadi layouter buku anak.
Banyak penulis yang semakin hari semakin ketakutan dalam berkarya. Mau mengirim ke penerbit banyak sekali kekhawatirannya, mulai dari naskah tidak dibalas penerbit, digantung, penolakan demi penolakan. Mau menulis di platform digital banyak juga ketakutan-ketakutan yang datang, naskah diplagiat, tidak disukai pembaca dan lain sebagainya.
Bentuk takut memang sifat alamiah manusia, namun jika diproduksi berlebihan akan membuat hal buruk pada diri sendiri. Niatnya mau jadi penulis yang produktif, justru terkurung oleh diri sendiri. Nggak bagus untuk perkembangan mental penulis juga kreativitas dalam berkarya.
Bagiku menulislah terus, hingga waktu mencatatmu sebagai penulis. Sekalipun hanya bisa menulis di blog, hehehe ini paling cepat. Nulis sesuai hati dan yang kita inginkan, klik publish. Setiap tulisan akan membawa pembaca pada muara kata, jadi biarkan tulisanmu mengalir dan terus menginspirasi. Jangan takut menulis sekalipun hanya mampu #NgeBlogDariRumah.
Berikut ini tips yang bisa aku bagikan untuk kamu yang mau produktif.
4 Tips Produktif Berkarya
1. Menulislah dari yang kamu sukai
Pernah ada yang kursus menulis, ingin menulis buku nonfiksi karena untuk kenaikan pangkat. Sebenarnya boleh-boleh saja, apalagi ada penambah semangat dalam menulis naskah. Namun, ternyata semua progres penulisan naskah pun terhenti karena di tengah jalan, kesulitan dalam penyusunan naskah.
Ternyata, peserta tadi lebih santai ke penulisan naskah fiksi. Walaupun hanya hasil cerita dari hasil coret-coret dan saya mulai memintanya memindahkan rapi di word, justru sudah melewati 3 bab. Artinya, peserta ini masih berada di zona fiksi, belum terbiasa dengan nonfiksi. Sehingga ketika berganti genre akan ada namanya writersblock.
Sebenarnya, menulis fiksi dan nonfiksi bisa sama-sama mengasyikkan jika kita pahami cara penyampaian yang tepat dan paham akan ciri khas atau gaya penulisan diri sendiri. Jika baca buku Tere Liye akan berbeda sekali dengan gaya tulisan Fiersa Besari, berbeda juga dengan buku A. Fuadi dan Habiburahman El Shiraji. Juga antara Asma Nadia dengan Helvi Tiana Rosa dan Shinta Yudisia.
Point memulai berkarya adalah menulislah dari yang kamu sukai. Titik no debat. Kalau kamu suka, semua akan mengalir lancar dalam proses pengerjaan. Cukup kamu saja yang suka, jangan pikirkan yang lain apalagi sampai pada selera penerbit.
Nah, buat yang mau #NgeBlogDariRumah, nulis saja di blog, jangan pikirkan jumlah kata dulu, mengalir saja, jangan takut sama seo jika kamu rajin posting dan update insyaallah bisa page one google. Jangan minder blognya apa dot com atau dot net atau gratisan, nulis dahulu, yang penting punya keberanian. Nulis di mana pun jika kamu sudah kecanduan menulis pasti bisa!
2. Jangan biarkan rasa khawatir, takut gagal, sedih membuat kita jadi gagal dalam berkarya.
Kalau di tolak, jangan langsung lesu, lemah, lunglai. Hal itu biasa. Bukan salah karyamu yang jelek, bisa saja memang kamu salah melamar penerbit. Setiap naskah pasti ada jodohnya.Di tolak satu tumbuh seribu semangat.
Buat yang mau memulai #NgeBlogDariRumah, jangan minder kalau tampilan blogmu kurang keren, blogmu kurang ber-niche, tulisan-tulisanmu tidak populer, buang rasa khawatir tidak disukai pembaca, buang rasa takut gagal dan juga buang minder dalam berkarya. Namun, tanamkanlah bahwa walaupun #NgeBlogDariRumah tetapi bisa banyak artikel yang kamu tulis dan bermanfaat, bonusnya lagi bisa mendapatkan penghasilan dari ngeblog.
3. Jangan perfectionis, terlalu menjunjung kesempurnaan
Sekali berkarya ingin langsung sukses. Bermimpi boleh, tapi menekan diri untuk seperti karya-karya yang viral atau booming terlalu menjadi syarat yang memberatkan. Hidup ini sudah ada jalannya, berkarya pun sama halnya, ada suatu masa karya kita juga punya tempat di waktu yang tepat. Entah itu di filmkan, dibuat series di layar kaca, atau juga menjadi bahan bacaan yang paling banyak dicari. Ingatlah, tulisan itu bukan hanya seberapa banyak yang baca dan beli, tetapi seberapa banyak pula yang membantu pembaca menemukan titik kebaikan dari buku yang dibaca.
Suka sedih tulisanmu di blog tidak banyak yang baca, tidak banyak yang share. Namanya menulis juga butuh proses, silakan sedih, tapi jangan pakai pengawet, jadi sedihnya awet dan lama. Sedih boleh, tetapi bangkit dari sedih juga harus. Buktikan kamu memang bisa #NgeBlogDariRumah dan bisa menginspirasi. Tulisanmu dibaca oleh banyak orang dan pastinya tulisanmu juga banyak manfaatnya.
4. Apa saja yang bisa kamu kerjakan saat ini, kerjakanlah!
Yang sudah niat mau nulis, langsung action! Sudah niatnya sekali saja, tapi actionnya seribu kali. Pokoknya gerak terus, agar bisa terlihat satu persatu hasilnya. Jangan sampai kita hanya bermodal niat saja, sampai setahunpun hanya niat saja. Belum ada yang terealisasi.
Yuk semangat walaupun hanya bisa #NgeBlogDariRumah. Tetap mengalirkan inspirasi dengan terus berbagi dari tulisan-tulisanmu yang bergizi.
Berikut 4 tips produktif tanpa tapi. Setelah 4 tips ini aku lakukan, berikut ini hasilnya. Belum seberapa karena sebagai ibu dari empat orang anak, masih SD dan sekolah daring bikin kesabaran para ibu di rumah makin lebar, dan punya bayi, jadi berkarya merupakan jalan ninjaku untuk tetap happy.
Jejak karya 2021 dalam menulis buku
1. Satu hari satu kebaikan (penerbit Mecca, Januari 2021)
2. Petualangan Menjelajah 10 Masjid Dunia (Penerbit Ihsan Kids, Februari 2021)
3. Inspiring Life (Penerbit Mecca, Maret 2021)
4. Dialog Iman (Penerbit Maskana, Maret 2021)
5. Jejak Cinta (Penerbit Mecca, April, 2021)
6. Mengetuk Pintu Sukses (KMO Publishing, Mei , 2021)
7. Dengarkan Cerita Mama dan Kau Akan Mengerti : (Penerbit Mecca, Juni, 2021)
8. Belajar Coding dengan Scratch (YPI, Juni, 2021)
9. Komik hari besar Islam : mengenal hari-hari besar umat Islam (Gema Insani, Juni, 2021)
10. Asyiknya Bermain (YPI,Juli 2021)
11. Komik Sejarah Kalender Hijriah (Ihsan Kids, Agustus 2021)
12. Kita Semua Sama (Penerbit Mecca, September 2021)
Jejak Karya Tahun 2021 |
Buku ilustrasi :
1. Cerita kita (Zahrotus Hasya Naima, dkk. Penerbit Mecca , Mei, 2021) ilustrator Ernawati Lilys dan Al Fatih. - Kolaborasi dengan anak
2. Asyiknya Bermain (Dwi Rahmayanti, dkk. Penerbit YPI, Juli, 2021)
3. Jalan-Jalan Ke Hutan Kota (Irma Mayra, ilustrator Ernawati Lilys) September 2021.
4. Kita Semua Sama (ilustrator Ernawati Lilys) September 2021.
salah satu contoh ilustrasi naskah anak kerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa sedang pengajuan ISBN. |
Desian Cover :
1. Jejak Cinta (Penerbit Mecca, April, 2021) antologi
2. Dengarkan Cerita Mama dan Kau Akan Mengerti : (Penerbit Mecca, Juni, 2021)
3. Desain Otomatisasi Fault Manajemen Pada Mesin Induk Kapal : (Penerbit TGS, Juni, 2021)
4. Asyiknya Bermain (Dwi Rahmayanti, dkk. Penerbit YPI, Juli, 2021)
5. Jalan-Jalan Ke Hutan Kota (Irma Mayra, ilustrator Ernawati Lilys) September 2021.
6. Kita Semua Sama (ilustrator Ernawati Lilys) September 2021.
Waktu terus berjalan dan kita tak akan meninggalkan satu tulisan pun jika hanya membahas wacana-wacana tanpa ada bukti karya. Yuk yang hiatus menulis, yang takut menulis, yang khawatir menulis karena banyak tekanan, kesibukan, kita sama-sama saling menyemangati agar di komunitas penulis benar-benar melahirkan jutaan penulis. Jika masih ragu atau takut memulai menulis bisa mulai langsung dengan #NgeBlogDariRumah.
Buat kamu yang sudah menulis satu tahun, dua tahun, tiga tahun, yuk pompa terus semangatnya. Menulis saja, biarkan takdir aksaramu yang mengalir dan menemukan pembacanya.
Salam inspirasi