www.ernawatililys.com - Jangan ditanya jika mendapati seorang anak yang terkena knalpot baik di area kaki atau tangan atau tempat lainnya. Kok bisa kena? Karena tak ada orang tua yang menginginkan kejadian seperti ini. Apalagi melihat buah hatinya sakit dan tidak ceria lagi. Sudah kebayang bagaimana kesedihan buah hati dan orang tua pun lebih sedih lagi. Harus ektra penjagaan juga agar lukanya cepat sembuh.
Kejadian ini baru pertama kali saya alami, punya 3 anak, baru kali ini melewati ujiam luka bakar yang bikin jantung naik turun. Shock berat pastinya ketika saya sedang berbelanja keperluan anak pertama yang mau sekolah. Anak kedua dan ketiga sedang main di area parkiran. Tak sengaja si kecil yang aktif berlarian terkena knalpot yang panas. Anak ketiga yang belum bisa bicara hanya mengangis, pak suami yang kebagian menjaga hanya berpikir si kecil haus minta ASI. Maka ia menenangkannya dengan menggendong dan menunggu saya mamahnya datang dari depan toko.
Kami pulang sampai rumah, ketika saya bersihkan popok dan akan memberikan ASI sambil jadwal ia tidur siang, saya baru melihat luka bakar dikulitnya melendung berwarna hitam. Langsung saya gendong dan menanyakan apa yang terjadi sampai si kecil terkena luka bakar seperti itu.
Ternyata memang tidak tahu juga pak suami. Si kecil memang terbilang aktif, jarang menangis lama. Karena memang sangat suka berada di luar. Saya pun langsung menuju rumah sakit untuk memerikasa tingkatan luka bakar dan penanganan yang tepat.
Sambil menunggu dokter datang, saya bertanya ke group ibu-ibu yang sudah berpengalaman , kejadian anak kena knalpot memang sering terjadi bahkan bukan hanya anak kecil bisa juga anak yang dewasa.
Ada yang menyarankan tidak perlu ke dokter, cukup oleskan obat luka bakar dan beli di apotek. Ada yang bilang cukup pakai obat herbal alami nanti langsung kering. Namun, ada yang bilang ke dokter saja, untuk mengecek luka bakar ringan atau serius. Karena anak teman saya ini pun termasuk yang salah pengangan ketika terkena knalpot dan hasilnya lukanya lama sembuhnya. Duhhhh, jangan tanya saya saat itu rasanya ingin menangis saja.
Akhirnya dokter datang, sebelum memberikan penanganan kepada anak. Dokter meminta persetujuan dahulu kepada ibunya, yaitu saya. Bahwa luka bakarnya akan dibuka pakai pinset dan disiram pakai cairan infus atau cairan apa ya saya sudah merem melek menyaksikan suster dan dokter bekerja.
setelah dibersihkan diperban. Nanti sampai rumah perban wajib dibuka. Karena luka bakar tidak boleh ditutup agar cepat kering. |
Masih menurut dokter ini gunanya agar tidak bernanah, selain itu cepat kering juga. Tinggal kasih obat luka bakar, obat nyeri dan antibiotik karena takut infeksi. Mungkin kalau anaknya bisa diam, bisa tiduran di tempat tidur saja, tidak main , tidak bergerak aktif, obat bisa diminimalisir. Kenyataanya dokter sangat tahu usia aktif itu harus ekstra.
Sekalipun sakit, ia pasti inginnya bergerak bebas. Bermain dengan kakaknya dan juga berlari ke sana kemari. Saya sih sudah nangis-nangis dan berdoa semoga penanganan ini yang terbaik dan dede segera kembali sehat.
Setelah bolak balik periksa ke dokter, karena enggak sanggup mengobati obat oles minta bantuan dokter untuk satu, dua, tiga kali. Setelah lukanya baikan baru bisa mengobati sendiri di rumah. Alhamdulillah sekarang sudah baikan, tinggal menunggu kulitnya tumbuh merata tetapi memang cara penanganan ketika anak kecil terkena knalpot sebaiknya jangan menurut katanya dan coba-coba. Karena walau judulnya sama yaitu anak kecil kena knalpot, anak kecil kena setrikaan panas, tapi luka bakarnya bisa berbeda-beda. Ada yang tahap luka bakar ringan, ada yang luka bakar sedang dan ada yang luka bakar serius.
Hikmah dari kejadian ini adalah jadi orang tua memang perlu belajar. Apalagi untuk ayah yang tak biasa mengawasi keaktifan anaknya. Maka di luar ketika berbagi peran harus hati-hati. Bagi ibu juga tidak bisa melepas anak balita begitu saja, baik kepada pasangan atau pengasuh, bisa mengingatkan pengawasan lebih ektra lagi jika di luar rumah. Banyak bahaya yang di luar prediksi, selain banyak kendaraan lalu lalang parkir, mundur, bergerak, atau juga melaju cepat.
Semoga tidak ada lagi ya anak-anak yang terkena sesuatu yang panas. Untuk orang dewasa siapapun yang sedang membersamai anak harus ekstra penjagaan. Sehat selalu anak-anak yang aktif dan ceria.
Salam
Maskasih share pengalamannya mba.
BalasHapussama-sama Pak.
HapusObatnya pake apa mba
BalasHapus