Menjadi ibu yang baik dan selalu berusaha memberi yang terbaik untuk keluarga. Setelah menjadi ibu, pernah kepikiran tidak kalau kita akan di apresiasi oleh anak kita? Terlebih anak kita masih kecil? Sekedar Ia memberikan gambar yang Ia buat sendiri dan bertuliskan “I love you, Mom!”.
Bangga, karena Ia bisa mengekspresikan perasaanya melalui gambar yang Ia buat untuk saya.
Bangga, karena Ia sudah mampu mengapresiasi orang lain atau saya sebagai Ibunya.
Bangga, karena Ia punya inisiatif untuk memberikan hadiah kecil di momen hari Ibu ini.
Tapi ini membuat saya berpikir juga, mengapa si kecil bisa seperti itu di momen hari ibu kemarin. Kalau melihat kebelakang, mungkin hal-hal yang saya lakukan juga berdampak pada sikapnya.
Beberapa hal yang saya lakukan dan mungkin berdampak pada sikapnya adalah:
1. Menemaninya bermain ataupun belajar
Hal yang sebenarnya simple banget, menemani Ia bermain ataupun belajar. Tapi ini pun sebenarnya butuh usaha. Karena sebagai ibu yang juga bekerja, gak mudah mengatur waktu untuk menemaninya bermain ataupun belajar. Namun saya bisa menyiasatinya dengan menemaninya belajar di malam hari, sehabis saya pulang dari kantor dan mengajaknya bermain saat akhir pekan ataupun saat libur tiba. Memang tidak banyak waktu yang dihabiskan, namun waktu yang diluangkan cukup berkualitas.
2. Melatih kreatifitasnya sejak kecil
Melatih kreatifitas disini banyak bentuknya. Biasanya saya menemani Ia menggambar, mewarnai, atau mengajaknya mengkreasikan makanan. Saat hari libur atau akhir pekan tiba, selain bermain bersama, saya biasanya juga menemani si kecil menggambar atau mewarnai. Terbiasa saya temani saat menggambar bukan berarti saat menggambar harus ada saya. Bukti nyatanya ketika Ia memberi saya gambar bertuliskan “I Love you, Mom!”saat momen hari ibu. Kadang saya juga mengajaknya mengkreasikan makanan. Biasanya saya mengajaknya membuat bento, yang nantinya Ia bisa hias sendiri tapi tidak jarang juga bikin kreasi makanan lainnya sehabis baca ide-ide menarik di internet. Kalau membuat bento ini sendiri, selain melatih kreatifitasnya, ini juga membuat Ia lahap memakan makanan yang saya buat.
3. Memberinya makanan yang sehat dan bergizi
Memberikan makanan yang sehat berarti kita juga harus memperhatikan bahan makanan yang akan kita olah menjadi masakan. Sebagai Ibu yang juga bekerja, saya tidak mungkin setiap hari membeli bahan makanan. Biasanya saya membeli bahan makanan setiap seminggu atau dua minggu sekali, kemudian saya simpan di lemari es. Kalau beberapa Ibu takut menyimpan makanan di lemari es karena dapat menyebabkan kerusakan pada bahan makanan, saya tidak begitu. Saya biasa menyimpan makanan di lemari es milik saya dengan tenang karena memiliki fitur kontrol kelembapan yang dapat menjaga sayuran saya di kondisi terbaik. Ataupun saat menyimpan daging, ayam dan ikan sekalipun, Fitur prime fresh pada lemari es Panasonic saya mampu membekukan sekitar -3°C, sehingga yang dibekukanhanya permukaanya saja. Pembekuan makanan dengan cara inilah yang akan menjaga bahan makanan kita dalam kondisi terbaiknya. Dengan memiliki bahan makanan yang baik dan fresh, tentunya saya dapat memberikan makanan yang sehat dan bergizi untuk anak saya.
4. Mengajarkannya mencintai lingkungan
Mencintai lingkungan yang saya ajarkan pada si kecil mulai dari hal-hal simple yang biasa kita lakukan. Mulai dari mencintai lingkungan dengan menghemat energi ataupun menghemat air. Untuk menghemat air, biasanya saya ajarkan saat Ia memperhatikan saya mencuci pakaian. Atau terkadang Ia membantu sekaligus bertanya-tanya tentang mencuci kepada saya. Pertanyaan sederhana yang kadang Ia tanyakan, “kenapa air yang saya gunakan terlihat lebih sedikit jika dibanding dengan air yang digunakan tante-nya saat mencuci?” Langsung jawab saja, karena cara mencucinya berbeda. Didukung dengan mesin cuci Panasonic yang memiliki teknologi eco navi, saya bisa menghemat air, menghemat waktu dan menghemat energy pastinya. Jadi saat menggunakan cara yang berbeda, hasilnya pun berbeda.
5. Mengajarkannya mengepresiasi orang lain
Sesederhana mengucapkan terimakasih saat diberi bantuan oleh orang lain. Saya belajar bahwa sebenarnya orang lain akan senang jika kita apresiasi. Begitupun saat saya di apresiasi si kecil, saat Ia menulis “I Love You, Mom!” digambarnya. Ia membuat saya senang dan terharu, saat itu. Yang kemudian saya balas dengan ucapan terimakasih dan peluk untuknya.
Beberapa hal yang saya sebutkan diatas yang saya sudah ajarkan pada si kecil. Saya rasa ini cukup berdampak pada sikap dan kepribadiannya. Saya percaya, hal-hal yang saya (sebagai Ibu) ajarkan akan berdampak besar pada si kecil di masa depannya. Menjadi Ibu yang baik, Menjadi smart mom, Berarti saya menjadi Ecomom. Yang pasti, saya akan terus memberikan yang terbaik untuknya. Bukanterbaik untuk saat ini saja, tapi terbaik untuk masa yang akan datang juga.
Thanks child, you made me as a good mom, you made me an ecomom!
Para Ibu, apa yang kalian ajarkan ke anak kalian dan sangat berpengaruh pada sikap serta kepribadiannya sekarang? Coba cari tahu dan share di komentar yuk! Terimakasih!
Salam Inspirasi
Belum jadi ibu, wkwkwk...
BalasHapusTapi, pasti terharu banget yah mbak, pas Haari Ibu, anak-anak kasih tulisan sebagai apresiasi ucapan trimakasih buat Ibu, huhuuhu..
iya setiap celoteh anak sebuah kebahagiaan.
Hapusibu yang bijak menjadi ecomom menciptakan generasi cemerlang,sukses selalu.
BalasHapusyup, banyak ibu yg jadi ecomom semakin banyak perubahan untuk Negeri.
HapusSeneng kayanya generasi penerus makin hebat karena semua sudah jadi ecomom ya, Mbak :* Btw, itu foto mi yang ada anak burungnya lucu bangeeet ^^
BalasHapusyuk kita bikin bentou bareng , xixixixxi sesekali lah kopdar sambil ngebento terus foto2, terus photoshop deh kayak lagi di Jepang #asyikkan.
HapusSaya paling suka bilang makasih dan kamu cantik pada anak-anak. Dia beneran niru. Hehehe
BalasHapusiya mba nis, senang sekali jika anak dapat mengungkapkan perasaannya. apalagi sampai memberi apresiasi kepada orangtuanya.
Hapus