Bagi saya menulis adalah berbagi kebaikan, yang saya sematkan sebagai tagline di blog ini. Bukan hanya untuk di blog, menulis buku atau atau kegiatan mengisi materi kepenulisan baik online dan offline. Dari niat baik semua akan membuat hati menjadi tenang dan insyaAllah kebaikan pula yang akan datang.
Sejak kecil saya memang tergolong anak yang pendiam, tak pandai berkomunikasi dengan teman, tetangga bahkan saudara. Sosok pendiam seperti saya ini kadang lebih suka memendam keinginan dan lebih asyik curhat di buku catatan yang sudah tak terpakai. Biasanya sih suka curhat kejadian apa saja yang dilalui di sekolah, dan menulisnya ditengah-tengah buku. Setelah itu tengah buku itu ditarik dan dilipat-lipat.
Bacanya lagi nanti ketika keadaan hati telah damai. Misal kalau lagi sedih, curhat kenapa kok saya bisa memiliki rasa sedih ini, hingga bersemayam di hati. Nanti pas bacanya saya suka senyum-senyum sendiri dan berkata pada diri sendiri,
"Oh, cuma karena pensil saya diambil si A"
"Oh, si B suka berkata kasar sama saya."
Setelah itu saya akan memotivasi diri saya untuk tetap semangat, tidak sedih lagi. Berusaha juga mendoakan teman-teman yang tadi membuat saya sedih dan tersakiti karena perkataannya yang kasar. Besoknya di sekolah senyum manis saya selalu terkembang untuk teman-teman saya. Walau sosok saya ini dibilang menjauhi namanya keributan dan menjadi duta perdamaian alias Miss cinta damai, bukan berarti jumlah teman saya banyak. Salah satu faktornya karena saya tak pandai bercakap-cakap, walaupun saya selalu mendapat juara kelas.
Hobi menulis dan merenung inilah yang membuat keluarga saya pun selalu memanggil saya dengan sebutan "si bageur" artinya anak yang baik. Jarang ribut-ribut antar saudara. Abang saya pernah menuliskan surat kepada saya di buku catatan saya juga, ketika saya sedang pulang ke rumah edisi jadi anak perantau. Salah satu sapaan abang saya untuk saya adalah si bageur ini, mungkin karena saya ini dikenal sebagai adiknya yang kalem.
Kuliah sambil kerja dan menjadi anak kost serta ikut organisasi kepenulisan pasti banyak suka dukanya. Tetapi tak membuat saya banyak mengeluh akan waktu yang super sibuk itu. Melainkan saya mengasah kemampuan menulis saya yang tadinya hanya sebatas bahasa curahan hati menjadi sebuah karya dan mengukir prestasi. Di usia remaja tetap aja namanya cobaan hidup itu selalu datang menyapa. Dari teman kostan yang suka ngatur-ngatur, teman kerja yang suka cemburu dengan jenjang karier, teman kuliah yang ber'gankria' serta masalah dilema cinta anak remaja. Duh kalau diceritain satu-satu bisa panjang sekali. Tetapi ada hal yang penting dimasa remaja saya ini, dunia menulis yang saya tekuni ini tak membuat saya menjadi remaja galau.
Ketika dilema remaja menyerang, saya produktif mengasah kemampuan diri untuk belajar teknik kepenulisan. Dari ikut kursus online sampai offline, dari gratisan hingga berbayar semua saya ikuti. Hasilnya setidaknya saya punya 3 blog curhat di multiply, blog.com, dan blogspot. Walau tahun 2006 isinya masih seputar masa galau anak remaja yang saya tuangkan dalam bait-bait puisi, cerpen dan curhatan anak muda. Multiply kan sudah gulung tikar jadi data saya juga menghilang. Mungkin bisa diintip di blog.com curhatan remaja saya www.lisojungchan.blog.com.
Kalau blogspot sudah saya ganti alamat nya berkali-kali hingga sekarang menjadi blog personal branding saya www.ernawatililys.com yang telah di monetize. Nah, sejak remaja ini saya sudah jadi kuis hunter dan sering ikut audisi/lomba menulis. Menang? Tentu beberapa kali jauh banyak kalahnya. Namun, semangat terus untuk mengasah kemampuan. Masa remaja berlalu, kini berganti menjadi seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua balita super aktif, juga sedang mengandung anak ketiga. Apakah berhenti menulis?
Kecintaan menulis ini semakin menjadi, oh iya di keluarga saya bahkan suami saya pun tak tahu saya ini penulis. Saya memang tidak bercerita banyak kecuali kalau mereka mau lihat di media sosial saya ada beberapa foto buku karya saya, foto artikel ketika saya rajin sekali menulis di majalah remaja dan majalah anak, foto resensi buku yang saya tulis baik di majalah, koran, maupun media online, semua karya saya terkadang saya upload di media sosial saya sebagai jejak rekam karya saya.
Walau tak banyak yang tahu juga saya tetap menulis, tak perlu menunggu mereka memahami dunia saya sebagai seseorang yang jatuh hati pada dunia tulis menulis. Dari hobi menulis ini saya memasuki dunia-dunia yang baru dan menambah pengalaman dan wawasan dalam bidang yang saya tekuni. Hobi menulis ini mengantarkan saya menjadi :
Menulis sebuah buku adalah proses panjang dari mulai menggali ide, membuat konsep, merangkai kalimat per kalimat hingga menyelesaikannya menjadi sebuah naskah. Kemudian menawarkan naskah tersebut ke penerbit-penerbit hingga lahirlah sebuah karya. Butuh pemikiran kreative agar naskah diterima, kesabaran yang besar menunggu setiap proses hingga terbit, dan tentunya punya tanggung jawab atas buku yang ditulisnya. Menuliskan dua buku nonfiksi remaja dan menulis buku anak tentu bagi saya ini menjadi hal yang tak mudah. Belajar dari ahli-ahlinya hingga akhirnya saya mampu menerbitkan setiap karya itu. Alhamdulillah di tahun 2016 ini terbit buku nonfiksi remaja berjudul "Kalo Cinta Bilang Aja! dan buku solo anak berjudul "Keren! Cerita Seru dan Fakta Unik Tentang Burung.
Pada tahun 2016 ini saya mendapatkan sebuah pengalaman baru menuliskan sebuah naskah pesanan bertema seputar kehamilan (Sumber dari wawancara Bidan yang sudah mempunyai pengalaman 20 tahun mengabdi pada bidangnya), dan naskah bertema bisnis dari seorang perempuan inspiratif. Deadline yang super ketat ini alhamdulillah saya lewati diantara kesibukan menjadi ibu rumah tangga dua balita aktif, mengisi blog personal saya, dan tetap melayani ol shop.
Sebenarnya ilmu kepenulisan itu luas, masih banyak yang belum saya selami dan pahami. Namun walau ilmu yang saya punyai ini sedikit dan jauh dari pada mara master tetapi saya berusaha berbagi semangat menulis kepada orang-orang sekitar saya. Saya memberikan pelatihan disela kepadatan rutinitas harian saya sebagai ibu rumah tangga, siapa saja yang mau belajar saya selalu membukakan pintu. Baik pelatihan offline maupun online atau ada juga beberapa penulis pemula yang tanya-tanya melalui email, aplikasi chating, dll. Saya berusaha menjawab dari pengalaman yang saya alami dan pahami.
Dari anak tetangga yang akhirnya menerbitkan sebuah karya, keponakan-keponakan, hingga mengisi materi di komunitas kepenulisan secara offline. Bukan hanya itu tetapi juga saya menjadi tim inti dan pemateri di sebuah komunitas menulis online. Hingga kini pesertanya sudah ribuan.
Menjadi blogger bagi saya awalnya sama saja dengan menulis di blog secara online. Namun, setelah bergabung dengan komunitas blogger dan belajar SEO, belajar monetize blog, maka blog saya ini menjadi menghasilkan. Walau menulis buku itu dapat royalti, namun dari ngeblog ini menghasilkan berkali lipat. Sebuah pencapaian yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Padahal saya mengenal blog sejak usia remaja, tetapi baru memetik hasilnya malah baru saat ini.
Dari blog saya dapatkan bukan hanya uang saja, sebuah produk baik fashion, makanan, benda, dan tak kalah penting adalah jalinan pertemanan antar blogger. Hasil dari tabungan ngeblog ini pun saya kumpulkan menjadi biaya untuk merenov rumah dengan menyulapnya jadi kantor mini.
Memulai usaha ditengah keuangan keluarga yang tidak stabil, uang yang dibawa pergi oleh bawahan, serta kekecewaan lainnya yang tidak perlu saya keluarkan karena hanya menjadi energi negatif. Saya hanya kembali berikhtiar untuk menapaki rezeki halal bersama pasangan. Alhamdulillah usaha rintisan kami berdua saat ini mulai berjalan sedikit demi sedikit, menaiki tahap demi tahap membangun bisnis dari nol.
Dari ngeblog ini pula, saya sangat terbantu sekali bisa menambah pemasukan financial keluarga. Pernah saya tergoda ingin kembali saja bekerja di kantoran seperti dulu hampir 7 tahun lebih bekerja di perusahaan asing. Kemudian memilih resign karena bertepatan menjadi ibu dan deadline skripsi. Ketika keuangan keluarga tak stabil, maka saya tergoda kembali ingin menjadi working mom, apalagi teman-teman saya sudah sangat mandiri secara financial karena masih tetap bekerja, bahkan ada yang dapat melanjutkan kuliahnya, jalan-jalan ke luar negeri, dll. Tergoda, pastinya tergoda tetapi suami tak mengizinkan bukan karena saya sudah jadi istri dan ibu dua anak balita dan juga sedang mengandung anak ketiga. Suami ingin dia saja yang berjuang keras untuk keluarganya. Namanya naluri istri inginnya kan membantu, walau caranya belum tentu dengan bekerja di luar rumah. Dengan ngeblog ternyata sangat membantu sekali hingga benar-benar bisnis yang tadinya hanya mimpi dan kapan terealisasi, sekarang sudah berjalan dengan adanya kantor mini.
Kok dari nulis jadi bisnis? Dari tabungan hasil menulis memberanikan diri untuk membuka online shop dan membuat sebuah website. Walau masih dikelola saya sendiri, dan semakin membuat jadwal saya merayap, tetapi saya mulai belajar menyiapkan mau kemana kedepannya olshop saya ini, dan buat produk apa saja. Belajar sambil jalan, saya terus membenahi usaha saya ini. Tabungan hasil menulis buku atau royalti saya sisihkan, bayaran sebagai ghostwriter juga saya tabung, hingga dari tabungan ini menjadi modal usaha. Semoga semakin berkembang terus dan tentunya memberi manfaat juga.
Nah, bagi kamu yang menekuni dunia tulis menulis dan belum tahu arahnya kemana, jangan putus asa. Belajar terus, sampai menemukan sesuatu yang membuatmu merasa tak bisa lepas dari dunia menulis. Tak ada beban ketika menulis, apalagi sampai menjadi sesuatu yang menakutkan.
Menulislah untuk bahagia, agar dirimu juga ikut bahagia. Menulis bukan beban yang membuatmu tertekan. Masalah hasil pencapaian yang di dapat itu berbanding dengan seberapa besar pengorbanan, kesabaran dan juga keuletan dalam menapaki dunia kepenulisan.
Itu saja curhat saya yang ternyata panjang juga, untuk teman-teman FLP Blogger yang sedang membuat postingan serempak curhat penulis. Bisa kamu baca juga curhatan para penulis lainnya.
Kuliah sambil kerja dan menjadi anak kost serta ikut organisasi kepenulisan pasti banyak suka dukanya. Tetapi tak membuat saya banyak mengeluh akan waktu yang super sibuk itu. Melainkan saya mengasah kemampuan menulis saya yang tadinya hanya sebatas bahasa curahan hati menjadi sebuah karya dan mengukir prestasi. Di usia remaja tetap aja namanya cobaan hidup itu selalu datang menyapa. Dari teman kostan yang suka ngatur-ngatur, teman kerja yang suka cemburu dengan jenjang karier, teman kuliah yang ber'gankria' serta masalah dilema cinta anak remaja. Duh kalau diceritain satu-satu bisa panjang sekali. Tetapi ada hal yang penting dimasa remaja saya ini, dunia menulis yang saya tekuni ini tak membuat saya menjadi remaja galau.
Ketika dilema remaja menyerang, saya produktif mengasah kemampuan diri untuk belajar teknik kepenulisan. Dari ikut kursus online sampai offline, dari gratisan hingga berbayar semua saya ikuti. Hasilnya setidaknya saya punya 3 blog curhat di multiply, blog.com, dan blogspot. Walau tahun 2006 isinya masih seputar masa galau anak remaja yang saya tuangkan dalam bait-bait puisi, cerpen dan curhatan anak muda. Multiply kan sudah gulung tikar jadi data saya juga menghilang. Mungkin bisa diintip di blog.com curhatan remaja saya www.lisojungchan.blog.com.
Kalau blogspot sudah saya ganti alamat nya berkali-kali hingga sekarang menjadi blog personal branding saya www.ernawatililys.com yang telah di monetize. Nah, sejak remaja ini saya sudah jadi kuis hunter dan sering ikut audisi/lomba menulis. Menang? Tentu beberapa kali jauh banyak kalahnya. Namun, semangat terus untuk mengasah kemampuan. Masa remaja berlalu, kini berganti menjadi seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua balita super aktif, juga sedang mengandung anak ketiga. Apakah berhenti menulis?
Kecintaan menulis ini semakin menjadi, oh iya di keluarga saya bahkan suami saya pun tak tahu saya ini penulis. Saya memang tidak bercerita banyak kecuali kalau mereka mau lihat di media sosial saya ada beberapa foto buku karya saya, foto artikel ketika saya rajin sekali menulis di majalah remaja dan majalah anak, foto resensi buku yang saya tulis baik di majalah, koran, maupun media online, semua karya saya terkadang saya upload di media sosial saya sebagai jejak rekam karya saya.
Walau tak banyak yang tahu juga saya tetap menulis, tak perlu menunggu mereka memahami dunia saya sebagai seseorang yang jatuh hati pada dunia tulis menulis. Dari hobi menulis ini saya memasuki dunia-dunia yang baru dan menambah pengalaman dan wawasan dalam bidang yang saya tekuni. Hobi menulis ini mengantarkan saya menjadi :
1. Penulis Buku
2. Ghostwriter
3. Mentor kepenulisan
Dari anak tetangga yang akhirnya menerbitkan sebuah karya, keponakan-keponakan, hingga mengisi materi di komunitas kepenulisan secara offline. Bukan hanya itu tetapi juga saya menjadi tim inti dan pemateri di sebuah komunitas menulis online. Hingga kini pesertanya sudah ribuan.
4. Blogger
Dari blog saya dapatkan bukan hanya uang saja, sebuah produk baik fashion, makanan, benda, dan tak kalah penting adalah jalinan pertemanan antar blogger. Hasil dari tabungan ngeblog ini pun saya kumpulkan menjadi biaya untuk merenov rumah dengan menyulapnya jadi kantor mini.
Dari ngeblog ini pula, saya sangat terbantu sekali bisa menambah pemasukan financial keluarga. Pernah saya tergoda ingin kembali saja bekerja di kantoran seperti dulu hampir 7 tahun lebih bekerja di perusahaan asing. Kemudian memilih resign karena bertepatan menjadi ibu dan deadline skripsi. Ketika keuangan keluarga tak stabil, maka saya tergoda kembali ingin menjadi working mom, apalagi teman-teman saya sudah sangat mandiri secara financial karena masih tetap bekerja, bahkan ada yang dapat melanjutkan kuliahnya, jalan-jalan ke luar negeri, dll. Tergoda, pastinya tergoda tetapi suami tak mengizinkan bukan karena saya sudah jadi istri dan ibu dua anak balita dan juga sedang mengandung anak ketiga. Suami ingin dia saja yang berjuang keras untuk keluarganya. Namanya naluri istri inginnya kan membantu, walau caranya belum tentu dengan bekerja di luar rumah. Dengan ngeblog ternyata sangat membantu sekali hingga benar-benar bisnis yang tadinya hanya mimpi dan kapan terealisasi, sekarang sudah berjalan dengan adanya kantor mini.
5. Mompreneur
Nah, bagi kamu yang menekuni dunia tulis menulis dan belum tahu arahnya kemana, jangan putus asa. Belajar terus, sampai menemukan sesuatu yang membuatmu merasa tak bisa lepas dari dunia menulis. Tak ada beban ketika menulis, apalagi sampai menjadi sesuatu yang menakutkan.
Menulislah untuk bahagia, agar dirimu juga ikut bahagia. Menulis bukan beban yang membuatmu tertekan. Masalah hasil pencapaian yang di dapat itu berbanding dengan seberapa besar pengorbanan, kesabaran dan juga keuletan dalam menapaki dunia kepenulisan.
Itu saja curhat saya yang ternyata panjang juga, untuk teman-teman FLP Blogger yang sedang membuat postingan serempak curhat penulis. Bisa kamu baca juga curhatan para penulis lainnya.
Makin repot ya er, makin ke sini kalo mau jadi full blogger, hehehe. harus banyak nambah ilmu
BalasHapusiya mba Milda belajar sepanjang hayat :)
HapusCurhatnya menginspirasi, Mbak Erna :)
BalasHapusMenulislah untuk bahagia, agar dirimu juga ikut bahagia. Menulis bukan beban yang membuatmu tertekan. Masalah hasil pencapaian yang di dapat itu berbanding dengan seberapa besar pengorbanan, kesabaran dan juga keuletan dalam menapaki dunia kepenulisan.
Setuju banget dengan kalimat di atas. Apalagi bagiku yang masih pemula di dunia blogging, harus memacu diri untuk terus berkarya.
Terima kasih sudah mau berbagi ya, Mbak :)
Terima kasih mba Novarina. Senang sekali jika bisa berbagi semangat dalam tulisan semoga jadi penyemangat diri juga :)
HapusTulisannya benar-benar membuat saya untuk memacu semangat agar tidak loyo dan tidak gampang menyerah dalam dunia tulis menulis :). Semangat terus yaa Mba Er, terima kasih tulisannya membuat saya tambah semangat juga :)
BalasHapusSama-sama mba Ipeh Alena, saya juga senang baca tulisan mba ipeh alena yang juga menginspirasi :)
HapusSiip.
BalasHapusJadi makin termotivasi, Mbak Er. Makasih banyak yaaa. Semoga lancar toko onlinenya juga. Aamin.
Amin, terima kasih dik Alma :)
HapusMenulis bikin bahagia, sepakaat. Tapi kalau dikejar DL jadi kerasa dikejar-kejar apa gitu ya hahaha, salut dengan kegigihan Erna.
BalasHapussalut juga sama semangatnya Mba Naqy, smart mom yang menginspirasi :)
HapusAku belum pernah pula ikut kursus untuk belajar menulis mbak :D bener bener amatir :D
BalasHapusGapapa Mba Dewi, belajar bisa dari mana saja, membaca buku juga termasuk belajar :)
Hapus"pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar" - Kang Emil :D
BalasHapusyup mas :)
BalasHapuskeren banget teh na. mungkin suatu saat saya juga bakalan full di rumah, fokus keluarga dan nulis.
BalasHapusasyik bumil berkunjung, makasi ya lina, semoga sehat terus dede dan ibunya :)
HapusAku juga suka menulis sedari SD, Mak...
BalasHapusaku suka berimajinasi dan menuliskannya di buku
dan kesukaan menulis itu, tereksplor tatkala SMP dan SMA
SMA aku mpe bikin novel yang aku tulis dibuku loh, Mak :)
keren mba, salin aja novelnya kirim ke penerbit , salut deh sama mama kece juna :)
HapusInspiratif mbak, menjadi penulis, blogger sekaligus pebisnis, sebuah profesi ganda yang patut diacungi jempol. Apalagi profesi itu dikerjakan ditengah kesibukan lainnya, pasti akan kelabakan bila tidak dimanage dengan baik. Nyatanya mbak Erna mampu melakukannya.... Patut dicontoh nih.... TFS mbak...
BalasHapusmakasi mba, semoga sukses ya dengan apapun pilihannya dilancarkan dan dimudahkan
Hapusdari 2015 baru serius ngeblog dengan domain sendiri. Sedari 2006 anonimus. Makasih ya mba Erna referal content placementnya kemarin. hihi pengalaman pertama dapet penghasilan dari blog.
BalasHapussalam..
DiPtra (KMO 4)
sama-sama Diptra banyak lho yang cari apalagi blog Diptra sdh besar juga DA nya, setiap bulan selalu ada penghasilan dari ngeblog :)
HapusMasih hobi dan berdoa plus usaha biar bisa beneran jadi profesi. Eh, udah deh, pelan-pelan terwujud. Tips andalan, thanks mbak.
BalasHapusSalam,
Syanu.