Rumah bukan hanya tempat untuk tinggal, atau sekedar melepas lelah dan juga berteduh dari serangan cuaca panas dan hujan. Rumah adalah tempat bersatunya manusia dengan sebuah ikatan cinta yang halal. Berawal dari rumahlah tercipta jalinan kasih yang melahirkan bibit generasi masa depan
Rumah yang nyaman akan membuat penghuninya merasa betah. Tenang berada di rumah walaupun berada didalam seharian. Apalagi sambil bermain di ruang tengah bersama anak-anak melihat langsung bagaimana mainan berserakan, seru bukan. Asalkan anak-anak senang dan berada dalam pengawasan maka hal itu tidak menjadi maasalah. Dengan kenyamanan yang tercipta membuat suasana hati senang dan senyum pun mengembang.
Rumah yang kuat ada pada misi dan visi penghuninya yang sama. Bahwa tujuan hidup untuk mencari ridho Allah SWT. Dimanapun berada maka akan kembali kepada-Nya. Setiap langkah selalu terarah pada jalan kebaikan. Hingga memiliki tabungan amal untuk sampai ke syurga. Ketika moment ramadhan datang maka rumah bisa dijadikan untuk mengumpulkan pundi-pundi pahala bersama keluarga tercinta.
Rumah bukan hanya tempat manusia tinggal tetapi tempat awal peradaban dimulai. Karena rumah yang sehat menjadikan generasi yang tangguh dan berbudi pekerti. Rumah yang pintar adalah sekolah terbaik bagi anak-anak. Menjadikan rumah sebagai tempat yang asyik untuk anak-anak dan menjadikannya senang berada di rumah. Ketika ramadhan, dan belajar mengenalkan ibadah puasa kepada anak sejak balita bahwa orangtuanya sedang beribadah puasa. Puasa dengan berbagai aktivitas di rumah bisa dijadikan pilihan menemani anak-anak. Orangtua bisa mengawasi dan berinteraksi langsung dengan anak-anak. Sehingga orangtua bisa tetap menjalankan ibadah puasa dengan target ibadah lainnya sambil menemani anak bermain. Enaknya di rumah sambil berpuasa bisa tilawah kapan saja.
Apa yang dilihat itu yang ditiru. Buka Al-Qur'an di ruang belajar. |
Membangun peradaban manusia berawal dari rumah. Setiap
anak yang terlahir menjadi cerminan orangtua. Peran serta orangtua dalam
mengenalkan pondasi akidah pada anak, akan menjadikannya menjadi hamba yang
taat. Apalgi setiap jam shalat anak akan paham sendiri mengikuti orangtuanya ibadah. Kalau ada ayah maka diajak ke masjid sejak dari kecil. Kalau ayah kerja, ikut sholat di kamar bersama mama.
Anak akan bisa karena terbiasa. Dimanapun dan kapanpun mengenalkannya beribadah. Sholat bersama di kamar. |
Rumah adalah lingkungan yang aman bagi anak. Dimana
mereka akan bercermin kepada penghuni isi rumah. Ketika satu keluarga memiliki satu
kebiasan yang baik maka anak akan merekamnya dengan baik. Bisa jadi anak lebih
baik dari yang ditirunya karena anak adalah peniru yang ulung. Sebaliknya
apabila di rumah menjadi lingkungan yang membahayakan bagi anak, maka ketika
anak berinteraksi ke luar rumah akan membawa sikap negative yang telah
bersemayam dalam dirinya. Pentingnya rumah yang aman bagi anak adalah seberapa
pun pengaruh buruk dari luar, ketika berada di rumah, orangtua adalah filter
yang membuat anak kembali pada arah yang baik. Sedari itu memberi ruang bermain dimanapun di bagian rumah, mau di kamar, di ruang tamu, dapur, ruang kerja, beranda, belakang rumah, samping rumah asalkan anak diizinkan bermain dan selalu ditemani mereka akan merasa memiliki ruang bermain yang menyenangkan. Biasanya para orangtua ingin rumahnya selalu rapi, tidak ada coretan di dinding, anak-anak di beri gadget, nonton tv, sehingga anak-anak tidak biasa bergerak dan hanya focus pada sebuah layar dan membuat anak-anak jenuh di rumah dan merasa tidak betah. Akhirnya anak memilih bermain di luar baik secara diam-diam membuka pintu gerbang atau dengan cara merengek dan marah.
Bermain bersama adik dan kakak adalah cara membangun kerukunan dan kebersamaan. Lokasi di dekat ruang tamu. |
Ramadhan menjadikan kita lebih memahami makna hidup
sederhana. Merasakan lapar dan dahaga milik kaum papa. Ramadhan pula tempat
kita mengenalkan Yang Maha Esa kepada anak-anak untuk belajar beribadah. Moment
ramadhan kali ini yang dihiasi kemarau membuat cuaca begitu panas, lapangan
bermain anak yang sudah terpakai jalan kendaraan bermotor yang lalu lalang tanpa
rambu-rambu pengaman. Maka rumah adalah lapangan bermain yang ramah untuk
anak-anak. Dengan menjadikan rumah sebagai syurga bermain sekaligus tempat belajar
anak-anak. Mengenalkan edukasi sejak
dini lewat permainan akan merangsang gerak motorik anak, serta memberi contoh apa yang seharusnya dilakukan anak
dan anak bisa merespon dengan baik. Dari hal kecil anak akan bisa, terbiasa dan tertanam
dalam memorinya apa yang biasa dilakukan. Keuntungan bagi sebagai
seorang ibu pun bisa beribadah di rumah sambil memberi ASI, memasak, dan
menemani si sulung bermain sambil belajar. Seperti di ruang tamu ini yang disulap menjadi tenda rumah-rumahan, kemudian agar menarik maka di dalam tenda rumah-rumahan di beri buku-buku bantal sehingga anak-anak melihat gambar yang ada di buku bantal tersebut. Biasanya si sulung meminta mamanya untuk bercerita dengan melihat gambar di buku bantal, sungguh menyenangkan sekali.
Bahagia itu sederhana. Sesederhana pelukan ayah kepada kedua anaknya agar mereka saling melepas kangen ketika ditinggal bekerja. Ketika anak-anak sudah mengenal cinta pada agamanya,
orangtua, sesama dan juga memiliki tempat yang nyaman yaitu rumahnya sendiri maka akan hadir rasa
rindu yang selalu mengantarkannya pulang. Karena kebahagiaan berawal dari
Rumah.
Menumbuhkan rasa cinta kepada anak dari kasih sayang orangtua. Walau hanya digendong ayah di depan rumah. ^_^ |
jadi kangen rumah dan penghuninya. hiks
BalasHapusIya mba rihanu, rumah selalu ngangenin, semakin jauh semakin rindu pulang. Makasi sudah mampir :)
BalasHapusMba rihanu ayuk pulang dari hongkong. Mudik kah tahun ini?
BalasHapusMbak Erna bikin aku iri deh. Kapan bisa kembali kumpul dengan keluarga di rumah?
BalasHapusT_T
ayoo kumpul dengan keluarga keyzia :)
HapusRumah itu harus bermakna "home" ya... kalo emh ga serasa home, penghuninya ga betah
BalasHapushuum mba khalida :)
Hapusiya rumah selalu menjadi ikatan kasih ortu dengan anak-anak ya.
BalasHapusiy Mba Naqyy setuju :)
Hapus