Jika ingat bulan-bulan biasa alias bulan selain ramadhan sudah sering mengalami namanya kelaparan setelah ASI-in anak, bagaimana dengan ibu ASI yang akan tetap ikut puasa di bulan ramadhan? Kalau saya pribadi yang pertama adalah niat, insya Allah dimudahkan. Selanjutnya lihat kesehatan si baby jika tidak sakit dan tetap ceria dan aktif seperti biasa maka bisa dilanjutkan shaumnya. Harus diingat ASI merupakan hak anak, jadi harus diperhatikan juga.
Adapun beberapa tips dari saya agar ibu ASi tetap bisa menjalankan ibadah puasa :
* Awali dengan niat yang kuat, bersihkan hati sehatkan raga.
* Perhatikan pola makanan yang sehat, buah-buahan, sayur dan air putih yang cukup.
* Setelah berbuka minum air putih dan kurma, bisa ditambah madu atau sari kurma.
* Istirahat yang cukup.
* Ketika sahur pilih makanan yang tidak membuat cepat lapar &haus, jangan makan mie instan atau makanan cepat saji terlalu sering.
Untuk Si kecil apabila sudah bisa makan, beri makan sayur-sayuran, buah-buahan, jus, atau makanan pendamping Asi yang sehat. Lihat selalu perkembangannya. Namun jika bayi dibawah enam bulan, dan hanya ASI-ekslusif saja karena belum dapat masukan makanan selain ASI, Ibu Asi sebaiknya tidak puasa terdahulu. Jika tetap ingin puasa pastikan stock ASi sudah cukup dan konsultasikan ke dokter anak.
Alhamdulillah ramadhan hari ke-10 ini saya masih menjalankan ibadah puasa, tilawah, dan aktivitas ibu rumah tangga mulai dari mencuci, bersih-bersih, masak dan juga setrika semua lancar. Anakpun lahap makannya dan sehat. Doa setiap ibu pasti ingin anak selalu sehat, rumah nyaman, dan ibadah terus berjalan.
Mari di bulan nan suci, niat yang tulus perbanyak ibadah. Semoga Ibu Asi bukanlah penghalang untuk berpuasa. Tetap prima dan semangat.